MANAJEMEN PEMBIAYAAN RUMAH SAKIT

EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI
PEMBIAYAAN PADA PELAYANAN KESEHATAN

A.    Pengertian Efisiensi dan Efektifitas
       Pengertian Efisiensi menurut Susilo adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana penyelesaian suatu pekerjaan dilaksanakan dengan benar dan dengan penuh kemampuan yang dimiliki.
       Rahardjo Adisasmita mengungkapkan Pengertian Efisiensi merupakan komponen-komponen input yang digunakan seperti waktu, tenaga dan biaya dapat dihitung penggunaannya dan tidak berdampak pada pemborosan atau pengeluaran yang tidak berarti.
     Menurut Gibson, Pengertian Efektivitas ialah hubungan optimal antara produksi, kualitas, efisiensi, fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan.
  Westra mengemukakan Efektivitas merupakan suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki. Kata Efektif diartikan sebagai terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam suatu perbuatan yang dilakukan. Setiap pekerjaan yang efisien yang tentu juga berarti efektif, karena dilihat dari segi tujuan, hasil atau akibat yang dikehendaki dengan perbuatan itu telag tercapai bahkan secara maksimal (mutu dan jumlahnya), sebaliknya dilihat dari segi usaha, maka efek yang diharapkan juga telah tercapai. Setiap pekerjaan yang efektif belum tentu efisien, karena hasil dapat tercapai tetapi mungkin dengan penghamburan pikiran, tenaga, waktu, uang atau benda.

Tujuan pembiayaan kesehatan adalah untuk membuat dana yang tersedia, serta untuk mengatur insentif keuangan yang tepat untuk provider kesehatan, hal ini berfungsi untuk memastikan bahwa semua individu memiliki akses terhadap kesehatan masyarakat yang efektif dan pelayanan kesehatan individu (WHO 2000). Sistem pembiayaan kesehatan yang baik yaitu mengumpulkan dana yang memadai untuk kesehatan, mencari cara yang memastikan orang dapat menggunakan layanan yang dibutuhkan, dan dilindungi dari bencana keuangan atau pemiskinan akibat pembayaran layanan kesehatan. Hal tersebut juga memberikan insentif bagi penyedia dan pengguna untuk efisien (WHO, 2007).


B.     Efektifitas dan Efisiensi pada Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Yang Ada di Indonesia
      Di Indonesia sendiri penerapan efektifitas dan efisiensi pembiayaan pelayanan kesehatan jika dilihat dari  etika bisnis ataupun norma rumah sakit masih banyak penyimpangan. Ada beberapa kasus yang menarik, kasus 1 terkait dengan praktik-praktik kartel dan perilaku monopolistic. Dengan adanya pengaturan jumlah dokter spesialis oleh perhimpunan profesi di sebuah daerah, dipandang dari kacamata anggota maka akan terjadi suatu jaminan pendapatan yang tinggi. Akan tetapi, dari kacamata konsumen ataupun dokter spesialis lain yang menggunakan jasa dokter spesialis tersebut akan terjadi keadaan yang berlawanan. Masyarakat dan dokter lain akan kesulitan mendapatkan jasa, dan nilai jasa menjadi tinggi karena pihak dokter spesialis tersebut dapat berlaku sebagai penentu jasa (price-maker).
    Pada kasus kedua yang dilakukan dokter adalah meningkatkan biaya obat. Hal ini bertentangan dengan prinsip efisiensi. Praktk-praktik hubungan antara dokter dan perusahaan farmasi merupakan salah satu factor penyebab tingginya harga obat di pasar produk. Disamping itu, hubungan semacam ini akan memicu supplier-induced-demand.
     Dengan banyaknya kasus demikian maka diusulkan untuk menyusun etika bisnis pelayanan kesehatan. Dimana etika bisnis tersebut berdasarkan etika social dengan berusaha menjaga sistem pelayanan kesehatan menjadi lebih baik dan melindungi mereka yang lemah.



C.    Pengaruh dari Penerapan Efisiensi pada Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
Penerapan efisiensi pada pembiayaan pelayanan kesehatan memiliki pengaruh yang baik bagi fasilitas pelayanan itu sendiri jika diterapkan secara benar. Salah satunya dapat meningkatkan economic of scale. Beberapa pengaruh yang lainnya yakni :
1.      Adanya perencanaan anggaran pelayanan kesehatan yang baik
2.      Adanya pengembangan sumber daya manusia secara tepat
3.      Adanya peningkatan keuntungan bagi fasilitas pelayanan kesehatan profit

D.    Contoh Penerapan Efektifitas dan Efisiensi Pembiayaan pada Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari pelayanan rumah sakit, maka digalakkanlah Benchmarking pada rumah sakit. Benchmarking adalah suatu cara yang sistematik dan berkesinambungan yang dapat mengidentifikasi produk-produk unggulan, pelayanan yang prima, proses yang efisien dan efektif, sistem operasi organisasi yang tepat dan dapat dilaksanakan,dalam rangka menekan biaya, memperpendek siklus produksi (dalam suatu rumah sakit adalah pelayanan yang cepat), serta dapat meningkatkan kepuasan pelanggan”.
     Tuntutan pelanggan (penggunaan jasa Rumah sakit), baik sebagai individu maupun industri misalnya asuransi kesehatan akan makin lebih banyak dan semakin transparan. Bagaimana Rumah sakit dapat mensejajarkan diri dan dapat unggul dalam kompetisi dengan para pendatang baru yang sudah “world class” tadi, salah satunya adalah dengan melakukan Benchmarking. Pada industri, ada 4 area – klasifikasi untuk bench marking, yaitu proses bisnis, sarana, produkdan pelayanan (service). Keempat area tersebut pada Rumah sakit juga dapat dilaksanakan, yang manifestasinya sebagai berikut :
1.    Proses bisnis, organisasi dan manajemen rumah sakit termasuk didalamnya sistem yang anut dan dikembangkan (sistem keuangan, sistem informasi, dll).
2.    Proses produksi : pada rumah sakit lebih ke arah profesionalisme (sistem dan prosedur).
3.    Sarana : alat-alat diagnostik dan penunjang diagnostik, untuk tindakan, komputer untuk kegiatan manajemen dan administratif (termasuk miss terbesar), sarana perawatan.
4.    Produk dan pelayanan : antara lain lama pasien dirawat, infeksi nosokomial, kematian di tumah sakit, moral hazard, waktu tunggu untuk suatu tindakan obat yang rasional, kepuasan pasien dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara, 2002, Peran Asuransi Kesehatan dalam Benchmarking Rumah Sakit dalam Menghadapi Krisis Ekonomi
– Rahardjo Adisasmita, 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Yang Menerbitkan Graha Ilmu : Yogyakarta.

Ridha, Muhammad., 2007, Efektivitas Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum,16 : 15-20
Trisnantoro,Laksono. 2009. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada








Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PELAYANAN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

ISI DAN STRUKTUR REKAM MEDIS

PROSEDUR PELAYANAN FARMASI